Kelas merek HKI harus dipahami oleh para pelaku usaha terkait usaha yang dijalankannya. Sebagai salah satu HKI (Hak Kekayaan Intelektual) yang memperoleh perlindungan hukum, penggunaan merek yang tercantum pada barang atau jasa mempunyai aturan tersendiri.
Begitu pula untuk pendaftaran merek HKI, akan memiliki potensi diterima atau tidaknya oleh DJKI. Untuk itu, penting diketahui tentang kelas atau klasifikasi merek bagi para pelaku usaha agar pendaftaran merek menjadi semakin mudah.
Table of Contents
Saat ini, klasifikasi merek yang berlaku berjumlah 45 kelas dan tetap mengalami penambahan di setiap tahunnya. Bahkan saat ini NCL versi ke-12 telah meluncur pada bulan Januari 2023 yang lalu.
Setelah melewati bulan Januari, penambahan jumlah kelas atau jenis sub kelas sudah bisa diperkirakan. Penambahan ini akan mengikuti perkembangan jaman dan mengikuti inovasi produk yang membutuhkan pendaftaran merek.
Sekarang, Anda telah dimudahkan dalam pemilihan klasifikasi atau kelas merek. Anda hanya perlu memasukkan kata kunci dari produk yang dipasarkan lewat fitur kelas merek HKI.
Dalam hal ini, Anda harus bisa memilih kelas jenis barang atau jasa dengan tepat agar tidak terjadinya kesalahan saat melakukan pendaftaran merek. Untuk penentuan jenis barang atau jasa ini biasanya akan menjadi hal yang menyulitkan bagi para pelaku usaha.
Hal ini disebabkan karena banyaknya pembagian kelas dan kata kunci yang tersedia hampir seluruh kelas sehingga mengakibatkan beberapa pelaku usaha salah dalam menentukan kelas mereknya.
Setelah memahami seputar kelas merek HKI, terdapat cara yang harus diperhatikan sebelum melakukan pendaftaran merek. Persiapan ini perlu dilakukan dari jauh-jauh hari, seperti dokumen persyaratan dan jenis barang.
Adapun dalam pemilihan jenis barang yang tepat dapat menyelamatkan Anda dari usulan penolakan oleh Ditjen KI.
Berikut ini terdapat trik memilih kelas merek HKI mengenai jenis barang atau jasa.
Sebelum Anda mencari kelas yang sesuai dari 45 kelas yang ada, Anda harus memahami dulu bahwa kelas tersebut adalah versi lebih detail dari dua kelompok besar sesuai dengan Undang-undang.
Di samping itu, Anda harus memastikan apakah nama yang akan didaftarkan memiliki tujuan untuk melindungi produk atau jasa?
Sehingga dengan hal ini, menggunakan jasa konsultan yang ahli di bidangnya adalah solusi yang tepat. Pahami bahwa konsultan adalah seorang ahli dalam bidang merek, dan bukan seseorang yang terlibat secara langsung dalam bisnis yang dijalankan.
Pada langkah kedua ini, saatnya Anda memanfaatkan kata kunci pada tools pencarian kelas merek HKI. Usahakan untuk menciptakan hasil paling akurat pada tools pencarian ini.
Sebagai contoh, ketika Anda memasukkan kata kunci ‘Jaket’, maka pada tools pencarian akan muncul tampilan : Kenali Kelas Merek -Jaket.
Bahkan dari 1 kelas pun, kata kunci ‘Jaket’ sudah muncul, sehingga perlu adanya ketelitian lebih agar mendapat hasil akurat. Dari pilihan yang muncul pada tools pencarian, manakah yang paling sesuai?
Pada cara memilih kelas HKI terakhir ini, Anda hanya perlu untuk memilih jenis produk yang sudah terakomodir dalam kelas 25. Misalnya, ketika Anda memilih produk baju dan kaos, maka kelas 25 lah yang paling sesuai.
Tapi, jika suatu saat Anda berganti menjalankan toko fisik, maka Anda dapat mendaftarkan pada kelas merek jasa.
Di Indonesia, ada 45 kelas yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
KOTAK HUKUM melayani pengurusan dan konsultasi kelas merek HKI bagi usaha Anda. KOTAK HUKUM adalah penyedia jasa layanan yang telah berpengalaman melayani usaha nasional dan multinasional dan didukung oleh para pakar hukum dan notaris hampir seluruh Indonesia.
Penyedia jasa satu ini akan memberikan pelayanan terbaik bagi para kliennya tanpa batasan skala usaha serta menyampaikan solusi yang transparan dan berkualitas. Bagi Anda yang ingin mengurusi kelas merek HKI, maka langsung saja kunjungi https://kotakhukum.com/ untuk mendapatkan informasi lengkapnya.